Konselor Muda Puspaga Parepare Ajak Masyarakat Perangi Kekerasan Terhadap Perempuan
PAREPARE, INKOP.ID -- Konselor Pusat Pembelajaran Keluarga Parepare, dan Layanan Konseling Terintegrasi (Puspaga Peduli Ta') Kota Parepare, Salsabila Sri Ramadhani, mengajak seluruh masyarakat untuk menyerukan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Hal tersebut untuk menyemarakkan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang jatuh pada tanggal 25 November - 10 Desember 2023.
Salsabila mengatakan, menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 days of Activism Againt Gender Violence) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan perempuan seluruh dunia.
"Kampanye ini pertama kali digagas oleh Women's Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women's Global Leadership,"katanya.
Lanjut Salsabila, setiap tahunnya kegiatan ini, dari tanggal 25 November merupakan hari internasional penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.
"Hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional,"katanya.
Salsabila menambahkan, dipilihnya rentang waktu 16 hari dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM.
"Serta menekankankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM."katanya
Di Indonesia, kata Salsabila, Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (K16HAKTP) telah dimulai sejak tahun 2001.
"Dalam kampanye K16HAKTP ini, Komnas Perempuan selain menjadi inisiator juga sebagai fasilitator pelaksana kampanye di wilayah-wilayah yang menjadi mitra Komnas Perempuan."ujar Salsabila
Salsabila menambahkan, Hal ini sejalan dengan prinsip kerja dan mandat Komnas Perempuan yakni untuk bermitra dengan pihak masyarakat serta berperan memfasilitasi upaya terkait pencegahan dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
"Penghapusan kekerasan terhadap perempuan membutuhkan kerja bersama dan sinergi dari berbagai komponen masyarakat untuk bergerak secara serentak baik Aktivis HAM Perempuan, Pemerintah, Maupun masyarakat secara Umum,"katanya.
PENULIS: ABOD