BREAKING NEWS

AI sebagai Katalis transformasi Pendidikan Modern

Oleh : Sriyanti Ambar, SKM.,M.Kes

Dosen Prodi Administrasi Kesehatan STIKES Fatima Kota Parepare

Kecanggihan teknologi terus memengaruhi ritme kehidupan modern, menghadirkan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan mengelola pengetahuan. Salah satu penemuan yang kini menjadi episentrum perubahan adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Teknologi ini telah melampaui batas sebagai alat bantu teknis; ia kini tampil sebagai mitra berpikir, perancang strategi, sekaligus katalisator transformasi pada banyak bidang—termasuk pendidikan dan kebijakan kesehatan.

Dalam dunia pendidikan, kehadiran AI menandai titik balik penting menuju sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan individu. Proses belajar yang selama ini bersifat seragam, kini mulai diarahkan untuk lebih menyesuaikan karakter, minat, dan kecepatan belajar masing-masing peserta didik. Teknologi seperti ChatGPT dan Gemini menjadi medium interaktif yang membantu mahasiswa menggali ide, memperluas wawasan, dan menyusun karya akademik dengan lebih terarah. Ini memberikan peluang besar bagi mahasiswa di berbagai bidang, termasuk kedokteran dan kesehatan masyarakat, untuk mengakses pembelajaran yang relevan dan mutakhir.

Peluang Besar dalam Pendidikan Berbasis AI

AI memungkinkan personalisasi pembelajaran yang sebelumnya sulit diwujudkan. Melalui teknologi ini, siswa, mahasiswa, guru, dan dosen dapat mengakses materi yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan mereka masing-masing. ChatGPT, misalnya, membantu mahasiswa merumuskan gagasan, mengerjakan riset, hingga mempersiapkan tugas secara efisien. Bagi guru dan dosen, AI dapat membantu menyusun materi pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif, sehingga proses mengajar menjadi lebih dinamis dan menarik.

Dengan AI, pembelajaran juga menjadi lebih fleksibel dan dapat diakses kapan saja serta di mana saja. Hal ini sangat mendukung konsep pendidikan modern yang menuntut akses terbuka dan pembelajaran seumur hidup. Terlebih di wilayah-wilayah dengan keterbatasan sumber daya, AI memberikan kesempatan bagi pelajar untuk memperoleh pendidikan berkualitas tanpa terhambat jarak dan waktu.

Lebih dari itu, AI juga meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi para peserta didik, yang sangat penting di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Penguasaan teknologi menjadi bagian integral dalam menyiapkan SDM yang kompeten, kreatif, dan siap bersaing di pasar global.

Tantangan dalam Implementasi AI

Meski banyak potensi, penerapan AI dalam pendidikan menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah risiko ketergantungan berlebihan terhadap teknologi yang bisa mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa maupun mahasiswa. AI harus diposisikan sebagai alat bantu, bukan pengganti proses pembelajaran yang melibatkan interaksi manusia secara langsung.

Ketimpangan akses teknologi menjadi masalah serius. Tidak semua daerah memiliki infrastruktur dan perangkat yang memadai untuk mengakses AI secara optimal. Hal ini dapat memperlebar kesenjangan kualitas pendidikan antar wilayah dan kelompok sosial, yang berpotensi memperdalam ketidaksetaraan pendidikan.

Peran guru dan dosen juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Mereka harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan AI sebagai pendukung pembelajaran tanpa kehilangan esensi pengajaran yang membangun karakter dan nilai moral peserta didik. Hal ini memerlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik secara berkelanjutan.

Selain itu, isu etika penggunaan AI tidak kalah pentingnya. Kemungkinan penyalahgunaan AI untuk plagiarisme atau menghasilkan karya tanpa usaha pribadi dapat mengancam integritas akademik. Oleh karena itu, perlu aturan dan pengawasan yang jelas serta pembentukan budaya akademik yang sehat.

Solusi Memaksimalkan AI dalam Pendidikan

Untuk mengoptimalkan manfaat AI, diperlukan beberapa langkah strategis. Pertama, penguatan literasi digital bagi seluruh pelaku pendidikan yakni guru, dosen, siswa, dan mahasiswa agar mampu menggunakan AI secara bijak dan produktif. Pelatihan berkala dan workshop bisa menjadi sarana efektif.

Kedua, pemerataan akses teknologi harus menjadi prioritas. Pemerintah dan institusi pendidikan perlu bekerja sama menyediakan infrastruktur digital yang memadai dan perangkat teknologi, khususnya di daerah yang tertinggal.

Ketiga, pengembangan kebijakan dan kurikulum yang mengintegrasikan AI secara proporsional dengan metode pengajaran tradisional sangat penting. AI harus berfungsi sebagai alat bantu yang memperkuat kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, bukan menggantikannya.

Keempat, perlu adanya panduan etika dan regulasi ketat dalam penggunaan AI untuk menjaga integritas akademik dan menghindari penyalahgunaan.

Dampak terhadap Kualitas SDM dan Hasil Pembelajaran

Dengan implementasi yang tepat, AI mampu mengangkat kualitas pembelajaran ke level yang lebih tinggi. Proses pembelajaran menjadi lebih personal dan adaptif, sehingga setiap siswa dan mahasiswa dapat belajar sesuai kebutuhan dan gaya belajar mereka.

Hal ini berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas SDM yang lebih siap dan kompeten menghadapi tantangan zaman. Peserta didik tidak hanya menguasai materi akademik, tetapi juga terampil dalam teknologi, kreatif, dan mampu berpikir kritis.

Selain itu, hasil akhir pembelajaran pun meningkat. Dengan bimbingan AI yang mendukung pemahaman dan praktik, nilai akademik serta keterampilan praktis peserta didik menunjukkan kemajuan signifikan. Guru dan dosen juga dapat lebih fokus pada pengembangan soft skills dan pembentukan karakter seperti kreativitas, komunikasi, dan kerja sama, yang tidak mudah diajarkan melalui metode konvensional. Hasil akhir pembelajaran yang meningkat dapat dilihat dari prestasi akademik yang lebih baik dan kesiapan peserta didik menghadapi dunia kerja dan tantangan global.

Dengan langkah strategis yang tepat, AI dapat membawa transformasi pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Pendidikan modern berbasis AI tidak hanya menghasilkan generasi yang siap bersaing, tetapi juga membentuk individu yang mampu memanfaatkan teknologi secara bijak demi kemajuan bangsa.


Oleh : Sriyanti Ambar, SKM.,M.Kes

Dosen Prodi Administrasi Kesehatan STIKES Fatima Kota Parepare


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image