Program Lafis India Sasar Pasien Penyakit Ginjal
PAREPARE, INKOP.ID -- Data pasien Penyakit Ginjal Kronik (CKD) yang menjalani hemodialisa di RS Andi Makkasau Kota Parepare menunjukkan peningkatan kebutuhan layanan pada tahun 2022 tercatat 10.336 tindakan, dan pada tahun 2023 terjadi kenaikan tindakan Hemodialisis sebesar 3,19 % menjadi 10.666 tindakan. Pada tahun 2024, tercatat tindakan Hemodialisis12.792 jadi kenaikan sebesar 19,9 % dari tahun sebelumnya.
hemodialisis ( cuci darah ) merupakan pengobatan efektif untuk pasien penyakit ginjal stadium akhir, hal ini memiliki berbagai efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping yang umum terjadi selama hemodialisis meliputi hipotensi, mual dan muntah, gatal-gatal, Restless Leg Syndrome (RLS), kejang, gangguan tidur, kelemahan, serta gangguan kejiwaan seperti kecemasan dan depresi.
Perawat Ahli Madya Unit Dialisis RSUD Andi Makkasau Kota Parepare, Harianah Akib menjelaskan, pihaknya melakukan Inovasi LAFIS INDIA ( Latihan fisik intra Dialisis ) menawarkan Latihan Fisik yang dilakukan selama sesi dialysis ( cuci darah ) berlangsung.
"Hal tersebut untuk, untuk mempertahankan kondisi serta kekuatan otot pada pasien dialysis ( cuci darah ) Latihan fisik selama hemodialisis memberikan banyak manfaat untuk memperbaiki aspek fisik dan mental serta meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis."katanya.
Lanjut Hariana, cara latihan meliputi Latihan dilakukan 2 kali seminggu selama dialisis dibawah pengawasan dan Latihan dilakukan sebanyak 2 set dan setiap gerakan dilakukan sebanyak 8 hitungan.
"Waktu Pelaksanaan Latihan fisik efektif dilakukan pada saat jam pertama hemodialisis selama 4 sampai dengan 6 minggu serta Latihan dapat dilakukan selama 30 sampai dengan 45 menit dan secara umum diberikan sebelum hemodialisis selesai dilakukan,"katanya.
Harianah Berharap, dengan di terapkannya inovasi LAFIS INDIA ( Latihan Fisik Intra Dialisis )diharapkan memberikan efek positif yang signifikan, yaitu meningkatkan efisiensi pelayanan dan kualitas hidup pasien.
"Secara spesifik, yang diharapkan adalah berkurangnya keluhan kelemahan otot, peningkatan kemampuan fungsional pasien, perbaikan stabilitas hemodinamik selama dialisis, penurunan tingkat kecemasan, dan potensi peningkatan efektivitas dialisis,"katanya.
Harianah menambahkan, Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari implementasi inovasi LAFIS INDIA (Latihan Fisik Intra Dialisis ) antara lain bisa menguatkan otot–otot pernafasan, serta mempermudah aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru serta menguatkan seluruh otot tubuh secara komprehensif.
"Memperbaiki sirkulasi darah dan membantu menurunkan tekanan darah, Meningkatkan jumlah sel darah merah, yang memfasilitasi transport oksigen ke seluruh tubuh, Memperbaiki kesehatan mental, termasuk mengurangi tingkat stres dan menurunkan insiden depresi, Mengurangi resiko diabetes, dan Menurunkan resiko osteoporosis."tutupnya.
PENULIS: ABOD